Purple Lotus Flower

Selasa, 06 Agustus 2019

Profil Sumatera Barat

Profil Sumatera Barat
   Kota Padang yaitu kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera sekaligus ibu kota dari provinsi Sumatera BaratIndonesia. Kota ini memiliki wilayah seluas 694,96 km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut namun memiliki daerah perbukitan yang ketinggiannya mencapai 1.853 mdpl. Berdasarkan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) tahun 2012, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 871.534 jiwa yang didominasi oleh etnis Minangkabau dan mayoritas penduduk di kota ini menganut kepercayaan kepada tuhan Islam.

   Sumatera Barat adalah Propinsi yang mempunyai sejarah panjang, dimana setiap sejarahnya mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Minangkabau?

 Sejarah Sumatera Barat 
Suku Minangkabau
   Siapa yang tidak mengenal suku minang? Suku ini merupakan salah satu suku yang terkenal dengan cerita rakyatnya yang begitu melegenda di seluruh tanah air. Suku Minang berada di Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi yang terletak di sepanjang pesisir pulau Sumatera. Padang sebagai ibu kota Sumatera Barat dikenal dengan masakannya yang khas dan dominan bumbu asli dari rempah-rempah Indonesia. Provinsi dengan jumlah penduduk 4.846.909 jiwa ini memang dominan di huni oleh masyarakat yang beretnis Minang, karena itu wajar saja jika Sumatra Barat dikenal lewat suku Minangkabau. Namun provinsi yang begitu elok ini tentu memiliki sejarah tersendiri. Bagaimana asal-usul Sumatra Barat



               Awal Mulanya Minangkabau 
   Sejarah bermula pada masa kerajaan Adityawarman, yang merupakan tokoh penting di Minangkabau. Seorang Raja yang tidak ingin disebut sebagai Raja, pernah memerintah di Pagaruyung, daerah pusat kerajaan Minangkabau. Adityawarman adalah seoranga Raja yang berjasa memberi sumbangsih bagi alam Minangkabau, selain itu beliau juga orang pertama yang memperkenalkan sistem kerajaan di Sumatera Barat. Sejak pemerintahan Raja Adityawarman tepatnya pertengahan abad ke-17, Propinsi ini lebih terbuka dengan dunia luar khususnya Aceh. Karena hubungan dengan Aceh yang semakin intensif melalui kegiatan ekonomi masyarakat, akhirnya mulai berkembang nilai baru yang menjadi landasan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat. Agama Islam sebagai nilai baru tersebut berkembang di kalangan masyarakat dan berangsur-angsur mendominasi masyarakat Minangkabau yang sebelumnya didominasi agama Buddha. Selain itu sebagian kawasan di Sumatera Barat yaitu pesisir pantai barat masih berada di bawah kekuasaan kerajaan Pagaruyung, namun kemudian menjadi bagian dari kesultanan Aceh. 

Rumah Gadang
   Bukti arkeolog mengatakan bahwa daerah kawasan Minangkabau yaitu Lima puluh Koto merupakan daerah yang dihuni pertama kali oleh nenek moyang orang Minang. Di daerah tersebut mengalir sungai-sungai yang dijadikan sarana transportasi pada zaman dulu. Nenek moyang orang Sumatera di perkirakan berlayar melalui rute ini dan sebagian diantaranya menetap dan mengembangkan peradabannya di sekitar Lima puluh Koto tersebut. Terbukanya provinsi Sumatera Barat terhadap dunia luar menyebabkan kebudayaan yang semakin berkembang oleh bercampurnya para pendatang. Jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah menyebabkan persebaran penduduk ke berbagai lokasi Sumatera Barat. Sebagian menyebar ke selatan dan sebagian ke bagian barat Sumatera. 

   Jatuhnya kerajaan Pagaruyung dan terlibatnya negara Belanda di Perang Padri, menjadikan daerah pedalaman Minangkabau menjadi bagian dari Pax Nederlandica oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian daerah Minangkabau di bagi menjadi Residentie Padangsche Bovenlanden serta Benedenlanden. Pada zaman VOC, Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust merupakan sebutan untuk wilayah pesisir barat Sumatera. Hingga abad ke-18, Provinsi Sumatera Barat semakin terkena pengaruh politik dan ekonomi akhirnya kawasan ini mencakup daerah pantai barat Sumatera. Kemudian mengikuti perkembangan administratif pemerintahan Belanda, kawasan ini masuk dalam Pemerintahan Sumatra's Westkust dan di ekspansi lagi menggabungkan Singkil dan Tapanuli. Pada 1905, wilayah Singkil dialihkan ke Residen Aceh, dan Tapanuli dijadikan residen Tapanuli. Memasuki tahun 1914, pemerintahan Sumatera’s Westkust statusnya diturunkan menjadi Residen Sumatera’s Westkust. Kemudian wilayah Mentawai di tambahkan di Samudera Hindia menjadi bagian dari Residen Sumatera. 21 tahun berikutnya tepatnya 1935 kawasan Kerinci dimasukkan juga ke bagian Residen Sumatera. Setelah perpecahan pemerintahan Sumatra’s Ootkust, kedua wilayah yaitu Kuantan Singingi dan Rokan Hulu dimasukkan ke Residen Riouw, dan dengan waktu yang hampir sama dibentuk Residen Djambi. 
          
   Selanjutnya masa pendudukan Jepang di kawan ini, Residen Sumatera’s Westkust berganti nama dengan bahasa Jepang yaitu Sumatora Nishi Kaigan Shu. Karena alasan strategi militer, wilayah Kampar akhirnya dikeluarkan dari Residen Sumatera’s Westkust atau Sumatora Nishi Kaigan Shu kemudian digabung ke wilayah Rhio Shu. Sampai awal kemerdekaan negara Indonesia tahun 1945, daerah Sumatera Barat digabungkan dalam Provinsi Sumatera yang berdomisili di Bukittinggi. Tahun 1949 Provinsi Sumatera mengalami perpecahan menjadi 3 kawasan, yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Tengah yang mencakup Sumatera Barat, Jambi dan Riau. 

Wilayah Sumatra Barat

Peta Provinsi
Sumatera Barat
Wilayah Sumatra Barat Meliputi Daratan Utama Di Sebelah Barat Pulau Sumatra Dan Beberapa Pulau Yang Termasuk Dalam Kepulauan Mentawai, Antara Lain Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Dan Pulau Pagai Selatan. Luas Wilayah Provinsi Sumatra Barat Kurang Lebih 42.224,65 Km Persegi Setara Dengan 2,17 % Dari Luas Keseluruhan Wilayah Negara Republik Indonesia.
Provinsi Sumatra Barat Memiliki Perbatasan Darat Dengan Empat Provinsi. Di Sebelah Selatan, Provinsi Ini Memiliki Garis Perbatasan Darat Yang Panjang Dengan Provinsi Jambi Dan Garis Perbatasan Darat Yang Pendek Dengan Provinsi Bengkulu.

Di Sebelah Timur, Sumatra Barat Memiliki Garis Perbatasan Darat Yang Panjang Dengan Provinsi Riau, Di Sebelah Utara Berbatasan Dengan Sumatra Utara. Garis Pantai Terdapat Di Sisi Barat, Yaitu Berbatasan Dengan Samudra Indonesia.

Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di bagian Tengah pesisir Barat Pulau Sumatera. Provinsi dengan singkatan SUMBAR ini berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dibagian Utaranya serta Provinsi Bengkulu dan Provinsi Jambi di bagian Selatannya. Di sebelah Timur, Provinsi Sumatera Barat berbatasan dengan Provinsi Riau sedangkan di sebelah barat Provinsi Sumatera Barat merupakan Lautan luas yaitu Samudera Hindia. Provinsi Sumatera Barat berdiri pada tanggal 31 Juli 1958 berdasarkan Dasar Hukum UU No. 61 Tahun 1958. Ibukota Provinsi Sumatera Barat adalah Kota Padang.
Berdasarkan letak Geografisnya, Provinsi Sumatera Barat berada di  1° 54’ Lintang Utara dan 3° 30’ Lintang Selatan serta 98° 36’ dan – 101° 53’ Bujur Timur.  Gunung Tertinggi di Provinsi Sumatera Barat adalah Gunuh Talamau dengan ketinggian 2.913 meter dari permukaan laut. Luas wilayah Provinsi Sumatera Barat adalah 42.012,89km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 5.383.988 jiwa.

Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

Secara Administratif, Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 12 Kabupaten dan 7 Kota. Berikut ini adalah daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat beserta Ibukota dan luas wilayahnya.
No.Kabupaten/kotaIbu kotaLuas Wilayah
1Kabupaten AgamLubuk Basung1.804,30 km²
2Kabupaten DharmasrayaPulau Punjung2.961,13 km²
3Kabupaten Kepulauan MentawaiTuapejat6.011,35 km²
4Kabupaten Lima Puluh KotaSarilamak3.571,14 km²
5Kabupaten Padang PariamanParit Malintang1.332,51 km²
6Kabupaten PasamanLubuk Sikaping3.947,63 km²
7Kabupaten Pasaman BaratSimpang Ampek3.887,77 km²
8Kabupaten Pesisir SelatanPainan5.749,89 km²
9Kabupaten SijunjungMuaro Sijunjung3.130,40 km²
10Kabupaten SolokArosuka3.738,00 km²
11Kabupaten Solok SelatanPadang Aro3.346,20 km²
12Kabupaten Tanah DatarBatusangkar1.336,10 km²
13Kota Bukit TinggiBukit Tinggi25,24 km²
14Kota PadangPadang693,66 km²
15Kota PadangpanjangPadangpanjang23,00 km²
16Kota PariamanPariaman66,13 km²
17Kota PayakumbuhPayakumbuh85,22 km²
18Kota SawahluntoSawahlunto231,93 km²
Penduduk Sumatera Barat
Jumlah Penduduk Sumatera Barat(2019)
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 penduduk Sumatera Barat diprediksi mencapai 5,48 juta jiwa pada 2019. Jumlah tersebut terdiri atas 2,75 juta jiwa perempuan dan 2,73 juta laki-laki. Seperti diketahui Indonesia memasuki era bonus demografi hingga 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada penduduk usia nonproduktif. Baca selengkapnya Proyeksi Jumlah Penduduk Sumatera Barat Menurut Usia dan Jenis Kelamin (2019) 


Referensi:
1. https://www.pelangiholiday.com/2013/12/asal-usul-sumatera-barat-sejarah.html


2. https://ilmupengetahuanumum.com/kabupaten-dan-kota-di-provinsi-sumatera-barat/



3. https://www.sejarah-negara.com/letak-geografis-sumatra-barat/



4. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/06/11/jumlah-penduduk-sumatera-barat-mencapai-548-juta-jiwa



5. https://www.google.com/search?q=suku+minangkabau&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwji-_LuhO7jAhV84HMBHc6eC0MQ_AUIESgB&biw=1366&bih=608#imgrc=CBvFIlMVYsn95M:



6. https://www.google.com/search?q=suku+minangkabau&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwji-_LuhO7jAhV84HMBHc6eC0MQ_AUIESgB&biw=1366&bih=608#imgrc=GZ6E-NrUlSDTkM:



7. http://pusat-pengetahuan-umum-q.sttbinatunggal.ac.id/id3/2811-2687/Padang_14169_pusat-pengetahuan-umum-q-sttbinatunggal.html



8. https://www.sejarah-negara.com/wp-content/uploads/2017/10/Peta-Provinsi-Sumatra-Barat-1-768x1024.jpg



9. https://www.google.com/search?q=jumlah+penduduk+sumatera+barat&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjJ8KbLjO7jAhXq73MBHQLFDTIQ_AUIEigC&biw=1366&bih=608#imgrc=uWyvtUKX2VeMGM:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar